Blog ini sebegai media buletin online El Minhaj yang dikelola oleh warga rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil sebagai wadah untuk mengibarkan paham Ahlussunnah wa Al-Jama’ah.

Kamis, 04 Oktober 2012

On 11.21 by Unknown in    No comments

Oleh: Fathul Hasan*
Kegelisahan adalah sunatullah, semua orang pasti mengalami hal itu. Apalagi para pemuda atau pelajar, lebih khusus lagi mahasiswa yang berada di tengah-tengah, antara titik dan koma. Mau kemana? Atau apa yang harus dilakukan demi masa depan. Masa kehidupan ini hanya singkat, siklus kehidupan hanya sebentar. Kita dilahirkan lalu menempuh masa kanak-kanak, selanjutnya beranjak dewasa kemudian berumah tangga mempunyai keturunan. Dan setelah itu kematian menjemput. Selain itu tidak ada lagi, maka dari itu pergunakanlah masa muda untuk hal-hal positif. Karena dengan kesibukan yang positif akan menjauhkan diri dari pergaulan dan lingkungan yang negatif.

Mahasiswa di kota-kota metropolis yang terseret oleh gelombang gejolak lembah hitam adalah para mahasiswa pengangguran, mahasiswa yang tidak pernah peduli dengan masa depan dan sistem sosial yang ada, kurang peka terhadap persoalan-persoalan yang bersimpuh di hadapan mereka. Hanya mahasiswa yang aktif dalam Organisasilah yang selamat dari perangkap lembah kenistaan yang selama ini merasuki relung-relung jiwa yang terbisiki oleh iblis peradaban. Sejarahlah yang sudah mencatat betapa besar kontribusi dan peran pemuda dalam membangun negara ini. Dan sampai hari ini pemuda tetap menjadi ruh masyarakat, yang selalu menjadi pembela kaum mustadh’afin (kaum tertindas).
Kegelisahan yang terjadi saat ini adalah apa yang harus kita lakukan ketika status mahasiswa telah resmi berada di pundak, apakah kita harus bersenang-senang dan terbuai dalam kehidupan yang hedonis yang semakin mencekik? Tentu tidak. Ataukah kita fokus kuliah untuk menjalankan tanggung jawab moral kepada orang tua? Ataukah kita ikut masuk organisasi? Atau diam berpangku tangan sampai  akhirnya waktu akan menertawakan apa yang sedang kita lakukan?
Kuliah itu penting sebagai salah satu modal kesuksesan masa depan. Tetapi Organisasi juga tidak kalah penting sebagai wahana aktualisasi diri dan pencarian jati diri serta pencarian ilmu yang tidak diperoleh hanya jika berorganisasi. Karena Organisasi adalah sebuah Kawah Candradimuka yang akan menggembleng kita dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat kelak. Organisasi adalah representasi masyarakat kecil yang didiami para intelektual yang produktif. Maka dari itu mengarungi dan menyelami dunia organisasi tak akan pernah membawa kita pada kerugian.
Organisasi tidak akan pernah mengganggu karir akademik kita, malah akan sangat membantu. Dalam kampus kita akan sangat mudah sekali membedakan antara aktivis atau Kupu-Kupu Malam (Kuliah Pulang-kuliah Pulang, Malam tidur). Aktivis akan selalu aktif dalam diskusi  dan perkuliahan serta peka dalam berbagai permasalahan yang ada di sekitar kita. Aktivis selalu idealis dan tidak akan pernah mati api yang menyala-nyala dalam relung jiwa, karena hanya dengan meneguhkan diri dalam menggenggam api idealisme, maka akan tentramlah hati dan jiwa kita sebagai sentrum gerakan moral melawan rezim hedonisme zaman.
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) adalah salah satu Organisasi Ekstra Kampus Independent yang tidak beraviliasi pada ORMAS atau Partai manapun. PMII berpahamkan Ahlusunnah Wal Jama’ah yang membela keutuhan  NKRI dan mempertahankan eksistensi Islam Rahmatan Lil’alamin . PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil Fakutas Humaniora dan Budaya adalah salah satu OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus) yang akan mendampingi sahabat-sahabat anggota PMII yang berada di Fakutas Humaniora dan Budaya menemukan apa yang selama ini dicari, apa yang selama ini dipertanyakan, dan apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa. PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil akan selalu siap menjadi tempat bernaung dan berproses untuk menjadi Kholifatullah Fil Ardh yang menjadi titik kulminasi dan esensi dari penciptaan manusia di dunia ini. Menjadi Sentrum Gerakan dan Basis Kaderisasi adalah tujuan dan motto kami, karena hanya itulah tugas organisasi yang sangat fundamental.
Gerakan frontal dan Kaderisasi permanen adalah hakikat kita sebagai aktivis pergerakan. Bukan hanya pengumpulan massa, tetapi lembaga pengkaderan yang akan mendampingi dan mengarahkan kader-kader PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil sesuai kapasitas yang dimiliki dan juga sesuai keinginan dan harapan para kader, karena PMII adalah Organisasi Pengkaderan. Dan itulah yang membedakan antara PMII dengan Organisasi lain. Realita yang terjadi adalah, bahwa PMII yang selama ini menjadi OMEK terbesar di Nusantara dianggap sebagai Organisai Politik, yang hanya menghitung kuantitas kader, itu salah. PMII adalah Organisasi Pengkaderan yang akan selalu mengawal proses pembelajaran kader dan akan menjamin masa depan kader, itulah PMII.
Perlu diketahui juga bahwa konsep yang digunakan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah konsep dan ajaran PMII , Dzikir, Fikir dan Amal sholeh adalah Tri Motto PMII yang sudah ada sejak 51 tahun yang lalu, konsep Ulul Albab juga sudah dikonsepkan oleh PMII 51 tahun yang lalu. Jadi secara otomatis UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sudah bersinergi sampai ke ulu hati dengan PMII, maka dari itu seluruh Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mari bergabung dan bersama-sama berproses dalam satu wadah yang bernama PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil. Kami tunggu dan kami sambut kalian sebagai SAHABAT….
Akhir kata,Suatu Negara tidak akan kehilangan ataupun kekurangan pemimpin jika pemudanya masih mau berorganisasi.
TANGAN TERKEPAL MAJU KE MUKA!!!

Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thoriq

*Ketua Rayon "Perjuangan" Ibnu Aqil

Masa Ibadah 2010-2011

0 komentar:

Posting Komentar