Kamis, 04 Oktober 2012
On 13.03 by Unknown in Pergerakan No comments
Oleh: R Fikri Abdillah*
“Kesalahan besar
negeri ini hanyalah satu, negeri ini mengalami krisis kepercayaan diri!” ungkapan Bung Karno Sang Proklamator kemerdekaan dalam sebuah pidatonya.
Indonesia dengan segala potensinya yang melimpah
ruah. Kekayaan laut yang sangat luas, hutan-hutan lebat dimana-mana, tanah
subur gemah ripah loh jinawi. Tanpa
melebih-lebihkan, sampai-sampai bangsa eropa menyebut tanah air kita seperti
miniatur taman surga.
Diberbagai media telah diekspose bagaimana putra-putri bangsa sudah mulai menunjukkan geregetnya.
Tidak hanya kompetisi olimpiade fisika tingkat internasional[1]
tetapi juga memenangkan even-even dari bidang pelajaran yang beragam.
Lalu, timbul pertanyaan, jika negara kita sangat
kaya raya seperti itu. Dibuktikan dengan berbagai kelebihan yang ada.
Kenyataan dimuka apakah setimpal dengan yang seharusnya terjadi. kemudian mengapa
masih banyak rakyat yang menderita. Mulai dari kelaparan, krisis pangan terjadi
di berbagai daerah. Masyarakat miskin merajalela.
Apakah ada semacam takdir tuhan yang telah ditentukan
agar Indonesia tetap seperti ini. Atau Indonesia telah sengaja dikonstruk
sedemikian rupa agar setiap pergerakannya bisa dikendalikan oleh Negara lain.
Terlepas dari praduga-praduga negatif kritis tersebut,
baiknya kita bermuhasabah diri. Apakah kita sudah benar-benar manjadi warga
Negara yang baik ataukah belum. Jika belum, maka mari kita, kita coba lakukan
mulai dari hal yang terkecil.
Mentalitas
Mentalitas yang harus dibangun dari sekarang adalah
menanamkan jiwa patriotik kita. Tidak gampang condong ataupun silau ketika
melihat Negara lain. Boleh kita kagum, tapi ingat, kagum bukan berarti harus
menyerah dengan keadan dan kemudian mengaku kalah. Akan tetapi dengan
kebijaksanaan yang tinggi baiknya kita melakukan pembenahan-pembenahan dalam
setiap diri kita.
Ketauhidan musti digalakkan. Sebagai Negara yang
religius, orang-orang di negeri ini sudah sepantasnya meningkatkan tingkat
religiusitasnya. Dengan beribadah kepada tuhan secara kaffah. Tidak
terlampau ekstrim anarkis yang banyak menimbulkan keresahan masyarakat, maupun
tidak terlalu fundamental.
Setelah hubungan antara manusia dengan Tuhannya
meningkat, maka yang perlu dibenahi adalah hubungan antar manusia. Antara
individu-individu, komunitas-komunitas dalam hal ini di dalam suatu Negara.
Perlu adanya saling pengertian dan pemahaman. Saling berbagi dan memberikan
semangat serta apresiasi kepada yang berprestasi.
Setelah hubungan antar sesama manusia berjalan baik. Kemudian mari kita berkaca pada alam
sekitar. Seluruh kebutuhan manusia telah disediakan oleh tuhan di muka bumi
ini. Maka sudah sepatutnya kita melestarikan alam yang telah di titipkan kepada
manusia. Dengan melakukan umpamanya, reboisasi tumbuh-tumbuhan. Memperbaiki
lingkungan pasca pertambangan dll.
Cinta tanah air menjadi sesuatu yang niscaya untuk
dilakukan. Bagaimana ingin memajukan bangsa jika tanpa ada rasa memiliki atau sense of belong atas bangsa itu sendiri.
Maka jangan berpikir untuk merubah bangsa dahulu. Tapi
rubah diri anda menuju lebih baik. Maka lingkungan akan bertambah baik.
Kemudian desa, kota, lalu Negara akan terus merangkak bahkan melompat naik.
Ini hanya masalah mental. Jika sudah tertanam dalam
jiwa kita bahwa Indonesia adalah Negara yang besar. Maka tidak akan menutup
kemungkinan. Kejayaan bangsa dan Negara kita akan segera terealisasikan.
*Manusia biasa
[1] Satu-satunya medali emas berhasil diraih Adrian Nugraha Utama, siswa SMA Sutomo I Medan dalam Olimpiade Fisika Internasional 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Arsip Blog
Terpopuler
-
Oleh: Mahalasari * ABDURRAHMAN WAHID atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur merupakan keturunan darah biru. Ayahnya yang ...
-
Oleh R Fikri Abdillah* Kata Buruh sudah sangat akrab di telinga kita. Buruh menjadi bagian tak terelakkan dalam kehidupan manusia...
-
“Ilmu-ilmu yg kita pelajari sebagai alat pembebas atau alat penindas…” – Ws Rendra Tak jarang kita mendengar adagium yang b...
-
Oleh: Muhammad Hasan* Masih tergambar jelas dalam ingatan kita isak tangis dan gema takbir jutaan orang sebagai tanda penghormatan t...
-
Baru-baru ini di berita dan berbagai media, masyarakat seperti terfokuskan perhatiannya terhadap pemberitaan tentang pengerdilan wew...
Kategori
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar